Wednesday, September 30, 2015

Populasi dan Sampel



A.            POPULASI
1.      Pengertian Populasi
Secara singkat, populasi dapat dikatakan sebagai:
a.    Sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian dan elemen populasi itu merupakan suatu analisis.
b.    Sekelompok obyek, baik manusia, gejala, nilai tes, benda atau peristiwa.
c.    Semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan (Sutrisno Hadi dalam Hermawan Wasito, 1995: 49).
d.   Jumlah keseluruhan unit analisis yang cirri-cirinya akan diduga.
Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian gejala, nilai tes , atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. (Nawawi dalam Hermawan Wasito, 1995: 49).
Sedangkan menurut sugiono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tatapi juga obyek dan benda-bennda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subjek yang dipelajari, tatapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Misalnya akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sekolah X ini merupakan populasi. Sekolah X mempunyai sejumlah orang/ subjek dan obyek yang lain. Hal in berarti populasi dalam arti jumlah /kuantitas. Tetapi sekolah X juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lain-lain, misalnya kebijakan prosedur kerja, tata ruang kelas, lulusan yang dihasilkan dan lain-lain. Yang terkhir berarti populasi dalam arti karakteristik.
Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya berbicaranya, disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kepemimpinan presiden Y maka kepemimpinan itu merupakan sampel dari semua karakteristik yang dimilik presiden Y.
2.      Jenis Populasi

a.       Berdasarkan jumlah populasi
a)    Populasi Terbatas
Sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif, sehingga relative dapat dihitung jumlahnya.
Contoh:
Tiga juta wanita Indonesia pada tahun 1985 dengan karakteristik: mengikuti program KB.
b)   Populasi Tak Terbatas
Sumber daya yang tidak dapat ditentukan batasnya sehingga relative tidak dapat dinyalakan dalam bentuk jumlah.
Contoh:
Narapidana di Indonesia
b.      Bardasarkan Sifat Populasi
a)    Populasi Homogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Populasi seperti ini banyak dijumpai dalam ilmu eksakta.
b)   Populasi Heterogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu diterapkan batas-batasannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada umumnya, populasi yang heterogen terjadi pada penelitian di bidang sosial dan objeknya menusia atau gejala dalam kehidupan manusia.


c.       Berdasarkan Pembedaan Lain
a)    Populasi Target
Populasi yang telah ditentukan sesuai dengan masalah penelitian.
b)   Populasi Survey
Populasi yang terliput dalam penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya dalam keadaan yang ideal, populasi target hampir sama dengan populasi survey, tetapi dalam prktek, populasi target berbeda dengan populasi surveri. Perbedaan tersebut biasa terjadi karena adanya penolakan responden untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian.
contoh:
Penelitian untuk mendapatkan informasi dari masyarakat di suatu keabupaten (populasi target) tentang keluarga berencana. Setelah turun ke lapangan, ternyata ada beberapa kabupaten yang menolak untuk memberikan jawaban, sehingga populasi penelitian yang sudah ditetapkan menjadi berkurang. Dalam hal ini, peneliti hanya berhasil mengumpukan informasi dari beberapa kecamatan saja. Inilah yang menjadi populasi survei.

B.            SAMPEL
1.      Pengertian Sampel
Ada beberapa pengertian sampel, yaitu:
a.       Sampel seara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam sauatu penelitian. Artinya, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi dalam Hermawan Wasito, 1995: 51).
b.      Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki (Sutrisno Hadi dalam Hermawan Wasito, 1995: 51).
c.       Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki.
Jadi penelitian hanya dilakukan terhadap sampel, tidak terhadap populasi, tetapi kesimpulan penelitian mengenai samapel itu akan digeneralisasikan terhadap  populasi. Generalisasi dari sampel ke populasi akan membawa risiko ketidak tepatan, karena sampel tidak akan mencarminkan keadaan populasi secara tepat. Semakin besar perbedaan sampel dengan populasinya, semakin besar pula kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.
Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Bila sampel tidak representative, maka ibarat orang buta disuruh menyimpulkan karakteristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah, maka ia menyimpulkan gajah itu seperti kipas. Orang kedua memegang badan gajah, maka ia menyimpulkan gajah itu seperti tembok besar. Satu orang lagi memegang ekornya, maka ia menyimpulkan gajah itu kecil seperti sautas tali. Begitulah kalau sampel yang dipilih tidak representatif, maka ibarat 3 orang buta itu yang membuat kesimpulan salah tantang gajah.
C.            TEKNIK SAMPLING
Penarikan sampel sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita mau membeli buah salak di pasar, terlebih dahulu dicicipi satu atau dua buah salak yang akan sibeli itu untuk memastikan enak atau tidaknya. Mengambil satu atau dua buah salak disebut penarikan sampel atau contoh, mencicipi buah salak disebut analisis sampel, dan memastikan enak atau tidak adalah tugas inferensi atau kesimpulan yang ditarik terhadap seluruh buah salak dan karung tempat diambilnya sampel. Melakukan inferensi inilah tujuan akhir dari penarikan sampel. jika sampel yang ditarik tidak mewakili atau menggambarkan seluruh populasi, maka walaupun analisis sampelnya dilakukan dengan cermat, tetapi inferensi yang  dilakukan terhadap seluruh populasi tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu prinsip keterwakilan merupakan prinsip dasar penarikan sampel.
Jika sebiji buah salak yang dicicipi tidak mewakili semua buah salak di dalam karung tempat contoh itu diambil, maka tidak dapat ditarik kesimpulan yang berlaku umum terhadap populasi buah salak. Sebenarnya untuk mengetahui karakteristik seluruh anggota pada populasi, setiap anggota pada populasi itu harus diamati satu per satu. Cara ini disebut metode sensur. Metode ini jarang dipakai dalam penelitian ilmiah, pertama-tama karna memiliki waktu yang lama dan buaya yang besar. dengan kata lain kurang praktis dan tidak ekonomis. Alasan kedua, sering metode itu bersifat destruktif (merusak). Jika setiap buah salak yang dijual dicicipi satu persatu sampai habis, maka si penjual dirugikan. Karena alasan-alasan seperti itulahh metode sampling bsanyak dipakai
1.      Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang tergolong dalam teknik probability sampling ini ada 4 golongan, diantaranya:
a.       Simple Random Sampling (Sampel Acak)
Simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap sejenis, atau disebut homogen. Contohnya: “Jumlah siswa yang mendapatkan beasiswa di Kota Sukabumi. Simple random sampling ini bisa dilakukan melalui undian, table bilangan random atau dengan acak sistematis.
b.      Proportionate Stratified Random Sampling Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis). Proportionate stratified random sampling ini dilakukan dengan cara membuat lapisan-lapisan (strata), kemudian dari setiap lapisan diambil sejumlah subjek secara acak. Jumlah subjek dari setiap lapisan (strata) adalah sampel penelitian.
c.       Disproportionate Stratified Random Sampling Disproportionate stratified random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetap, sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan sampli ini apabila anggota populasi heterogen (tidak sejenis).
d.      Area Sampling (Kluster Sampling) Area sampling atau kluster sampling adalah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah geografis yang ada. Cluster Samples disebut juga sampel kelompok dan bukan individu.


2.      Non-Probability Sampling Nonprobability sampling ialah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluan) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Yang termasuk dalam nonprobability sampling terbagi dalam 6 golongan, antara lain:
a.       Sampling Sistematis
Sampling sistematis ialah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam. Contohnya: “Para pelanggan listrik nama-namanya sudah terdaftar dalam Bagian Pembayaran Listrik berdasarkan lokasinya. Untuk pengambilan sampel tentang para pelanggan listrik, secara sistematis dapat diambil melalui rayon pembayaran listrik.
b.      Sampling Kuota
Sampling kuota ialah teknik penentuan sampel dari populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki atau sampel yan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Caranya dengan menetapkan jumlah besar sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan jumlah (jatah yang diinginkan), maka jatah itulah yang akan dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
c.       Sampling Aksidental
Sampling Aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).
d.      Purposive Sampling
Purposive sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan. Purposive sampling ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbanngan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. oleh karena itu, sampling ini cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari kasus tunggal yang representatif diamati dan dianalisis.
e.       Sampling Jenuh
Sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sampling jenuh ini akan dilakukan apabila populasinya kurang dari 30 orang.
f.       Snowball Sampling
Snowball sampling yaitu teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak para temannya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin membenngkak jumlahnya. Seperti bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin membesar. Penelitian yang cocok menggunakan sampling ini biasanya menggunakan metode penelitian kualitatif.
Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan sampel diantaranya:
a.       Memudahkan peneliti untuk jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi dan apabila populasinya terlalu besar ditakutkan akan terlewati.
b.      Penelitian lebih efisien (dalam arti penghematan uang, waktu dan biaya)
c.       Lebih teliti dan cermat dalam mengumpulkan data, artinya jika subjeknya banyak dikhawatirkan adanya bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data, karena sering dialami oleh staf bagian pengumpul data yang mengalami kelelahan sehingga pencatatan data tidak akurat.
d.      Penelitian lebih efektif, jika penelitian bersifat destruktif (merusak) yang menggunakan spesemen akan hemat dan bisa dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta bisa digunakan untuk menjaring populasi yang jumlanya banyak. Sedangkan besar kecilnya sampel yang diambil akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Rangkuman Materi Budaya Alam Minangkabau Kelas IV Sem II

RANGKUMAN MATERI BUDAYA ALAM MINANGKABAU  KELAS IV SEM II Nah teman-kali kali ini kita akan membahasas rangkuman materi BAM kelas IV...