PENYUSUNAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Penyusunan Langkah-langkah pembelajaran. Semoga materi ini bermanfaat bagi para pembaca terkusus bagi para mahasiswa, hehe karna saya juga pernah jadi mahasiswa jadi saya tau gimana susahnya mencari materi. Baiklah mari langsung kita bahas teman-teman.
A.
Konsep Dasar Penyusunan Langkah
Pembelajaran
Penyusunan ini pada hakikatnya memproyeksikan
tentang apa yang akan dilakukan
dalam suatu proses belajar mengajar. Dengan demikian, penyusunan langkah
langkah pembelajaran adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran. Penyusunan ini perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan
komponen-pembelajaran.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.
- Merumuskan tujuan khusus
Dalam merancang
pembelajaran, tugas pertama dari seorang guru adalah merumuskan tujuan
pembelajaran khusus beserta materi pelajarannya. Sebab tujuan umum (Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dari pembelajaran sudah dirumuskan oleh para
pengembang kurikulum. Tugas guru adalah menterjemahkan tujuan umum pembelajaran
(SK dan KD) menjadi tujuan khusus (indikator) pembelajaran yang lebih spesifik
dan mudah terukur.
- Menentukan kegiatan belajar mengajar
Belajar bukan
hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman,
sehingga siswa harus didorong secara aktif untuk melakukan kegiatan tertentu,
mencari dan menemukan sendiri fakta. Ada kalanya proses pembelajaran juga
dilakukan dengan simulasi dan dramatisasi. Tujuan yang hendak dicapai tidak
hanya sekedar untuk mengingat, tapi juga
menghayati suatu peran tertentu yang berkaitan dengan perkembangan mental dan
emosi siswa. Ada kalanya siswa juga diberi kesempatan untuk belajar secara
berkelompok yang memberikan pengalaman pada siswa untuk mampu bersosialisasi
dengan orang lain.
Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai pada dasarnya dapat dirancang melalui pendekatan kelompok atau pendekatan individual. Pendekatan kelompok adalah pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni pembelajaran di mana setiap siswa belajar secara berkelompok baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Pembelajaran Pembelajaran individual adalah pembelajaran di mana siswa belajar secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang demikian sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-masing.
- Memilih pengalaman belajar
Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai pada dasarnya dapat dirancang melalui pendekatan kelompok atau pendekatan individual. Pendekatan kelompok adalah pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni pembelajaran di mana setiap siswa belajar secara berkelompok baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Pembelajaran Pembelajaran individual adalah pembelajaran di mana siswa belajar secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang demikian sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-masing.
- Menentukan orang yang terlibat dalam proses pembelajaran
Orang-orang
yang akan terlibat dalam proses pembelajaran dan berperan sebagai sumber
belajar meliputi instruktur atau guru, dan tenaga profesional. Peran guru dalam
proses pembelajaran adalah sebagai pengelola pembelajaran. Agar guru dapat
melaksanakan fungsi dan tugasnya secara maksimal, maka guru harus memiliki
kemampuan untuk berbicara dang berkomunikasi dengan menggunakan berbagai media.
Selain itu, guru juga berperan sebagai pengatur lingkungan belajar yang
memberikan pengalaman belajar yang memadai bagi siswa. Guru dituntut untuk
dapat mendesain dan mengatur lingkungan agar siswa dapat belajar dngan penuh
semangat sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
- Memilih bahan dan alat
Penentuan bahan
dan alat dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.
keberagaman
kemampuan intelektual siswa
b.
jumlah dan
keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai siswa
c.
tipe-tipe media
yang diproduksi dan digunakan secara khusus
d.
berbagai
alternatif pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
e.
bahan dan alat
yang dapat dimanfaatkan
f.
fasilitas fisik
yang tersedia
- Ketersediaan fasilitas fisik
Fasilitas fisik
merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat media,
laboratorium, dan lain-lain. Guru dan siswa akan bekerja sama menggunakan bahan
pelajaran, memanfaatkan alat, berdiskusi, dan lain sebagainya dan kesemuanya
itu dapat digunakan melalui proses perencanaan yang matang melalui pengaturan
secara profesional termasuk adanya dukungan finansial sesuai dengan kebutuhan.
- Perencanaan evaluasi dan pengembangan
Prosedur evaluasi merupakan faktor
penting dalam perencanaan pembelajaran, sebab dengan evaluasi akan dapat
dilihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai
tujuan pembelajaran.
B.
Kriteria
Penyusunan Langkah Pembelajaran
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun langkah-langkah pembelajaran :
a. Menidentifikasi faktor pendukung dan
penghambat
b. Ketersediaan sumber belajar.
c. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
d. Memilih dan menetapkan isi dan
muatan (bahan ajar)
e. Merencanakan dan memperkirakan
kebutuhan waktu yang sesuai.
Ada 4 Unsur Terpenting Dalam Proses Perencanaan
Pengajaran. Ke Empatnya Dapat Diwujudkan dengan jawaban terhadap berbagai
pertanyaan ini:
a. Untuk
siapa program ini dirancang? (siswa, mahasisiwa, atau peserta).
b. Kemempuan
ap yang anda inginkan untuk dipelajari? (tujuan)
c. Bagaimana
isi pelajaran atau keterampilan dapat dipelajari dengan baik? (metode dan
kegiatan belajar mengajar).
d. Bagaimana
anda menentukan tingkat penguasaan pelajaran yang sudah dicapai ? (tata cara
evaluasi).
Keempat
unsure dasar ini – siswa, tujuan, metode, dan evaluasi- merupakan kerangka acuan untuk perencanaan
pengajaran bersistem. Keempat unsut ini saling keterkaitan dan dapat diaggap
sebagai rencana perancangan pengajaran menyeluruh. Dalam kenyataannya, ada
beberapa komponen tambahan yang perlu mendapat perhatian dan yang membentuk
suatu model rancangan pengajaran menjadi lengkap bila dipadukan dengan keempat
unusur dasar tersebut.
C.
Tahapan dan Ruang Lingkup Tahapan
Pembelajaran
Ruang lingkup belajar dan pembelajaran
Kegiatan belajar juga berupa perkembangan mental yang didorong oleh tindak pendidikan atau guru. Dengan kata lain, belajar ada kaitannya dengan usaha atau rekayasa guru. Dari segi siswa, belajar yang dialaminya sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan hasil belajar. Kemudian hal itu akan menghasilkan program belajar sendiri sebagai perwujudan siswa menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari tindakan mendidik yang memberikan materi ajar sesuai dengan kriteria persiapan guru. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan perilaku baik yang dikehendaki oleh aturan persekolahan sehingga menghasilkan anak didik yang berjiwa besar dalam dunia pendidikan sekaligus menjadi orang yang benar-benar berbudi baik di mata masyarakat
Dalam
pengelolaan program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan yang harus
dijalani oleh seorang guru. Tahapan tersebut sama dengan tahapan pengelolaan
pembelajaran mata pelajaran antara lain, yaitu: "Tahap persiapan atau
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian atau evaluasi".
1.
Tahap Persiapan atau Perencanaan
Persiapan
atau perencanaan adalah tahap awal yang harus dilalui oleh guru dalam
pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatu agar
pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila penyampaian bahan pembelajaran
sesuai dengan waktu yang tersedia. Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran
yang efisien adalah semua bahan pelajaran dapat dipahami siswa.
2.
Tahap Pelaksanaan
Pada
tahap pelaksanaan, aktivitas belajar mengajar berpedoman pada persiapan
pengajaran yang dibuat. Pemberian bahan pelajaran disesuaikan dengan urutan
yang telah diprogram secara sistematis dalam tahap persiapan.
Langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran meliputi yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan kegiatan awal tatap muka antara guru
dan siswa. Dalam kegiatan ini guru memberi petunjuk, pengarahan dan appersepsi,
atau dapat juga dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan memberikan
beberapa pertanyaan (pretest). Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan
materi dengan menggunakan pendekatan, metode dan teknik yang seudah ditentukan.
Sedangkan dalam kegiatan akhir dapat berupa umpan balik dan penilaian.
Dalam
pelaksanaan program pembelajaran, guru lebih dahulu harus mengadakan pretest
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran, kemudian pada akhir
pelajaran, guru mengadakan postest sebagai akhir dari seluruh proses interaksi
belajar mengajar.
Dalam
penyampaian bahan pelajaran, guru menggunakan metode dan fasilitas yang sesuai
dengan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Penggunaan fasilitas untuk
mengurangi verbalisme dan membantu siswa memahami pelajaran yang diberikan agar
siswa mendapat penjelasan yang tepat dan benar, sehingga tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kesalahan penggunaan metode dan
fasilitas menyebabkan tujuan pembelajaran sukar dicapai.
3.
Tahap Penilaian (Evaluasi)
Pada
bagian ini proses belajar mengajar dievaluasi untuk mengetahui sejauhmana
penguasaan bahan pelajaran oleh siswa dan untuk mengetahui efektifitas dan
efesiensi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Untuk mengetahui apakah siswa telah
menguasai bahan yang diajarkan perlu diadakan postest sebagai akhir dari proses
mengajar. Bentuk dan jenis test yang
digunakan bisa bermacam-macam, namun tetap berpedoman pada tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Bentuk-bentuk evaluasi terhadap
siswa dapat berupa:
a. Evaluasi bahwa siswa telah
menyelesaikan seperangkat program yang diberikan.
b. Ujian tertulis
c. Ujian lisan
d. Ujian memilih alternative dari
berbagai kemungkinan.
e. Ujian memilih alternative dari dua
kemungkinan benar atau salah.
f. Ujian penampilan
Guru
dalam penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
a. Dalam minilai hasil belajar
hendaknya dirancang sedimikian rupa, sehingga jelas yang dinilai, materi
penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian.
b. Penilaian hasil belajar hendaknya
menjadi bagian integral dari proses belajar-mengajar, artinya penilaian
senantiasa dilaksanakan pada setiap proses belajar mengajar sehingga
pelaksanaannya berkesinambungan.
c. Agar diperoleh hasil belajar yang
objektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa
sebagaimana adanya. penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian yang
sifatnya komprehensif. dengan sifat komprehensif dimaksudkan segi abilitas yang
dinilainya tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan
psikomotor.
d. penilaian hasil belajar hendaknya
diikuti dengan tindak lanjut.
penilaian
adalah alat untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran. dengan kata lain
penilaian pembelajaran adalah upaya member nilai terhadap kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran meliputi tiga aspek yakni aspek kognitif, aspek afektif,
dan aspek psikomotor.
D.
Strategi
Penyusunan Tahapan Pembelajaran
Strategi pembelajaran
merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam
pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai
pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.
Strategi
disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu
dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.
Secara
prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup
umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
Lebih
lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi
pencapaian kompetensi yang telah dirancang agar setiap individu mampu
menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya
mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas
lain yang dikembangkan dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran
antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan,
empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta
meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.
Susunan
Langkah-langkah standar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.
Langkah – langkah Pembelajaran Pendahuluan / Awal
a. Orientasi : memusat perhatian siswa
terhadap materi yang akan dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan
benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan
sebagainya.
b. Apersepsi : memberikan persepsi awal
kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Tahap ini juga dapat digunakan
untuk mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali
dengan melakukan pretest.
c. Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat
mempelajari mata pelajaran yang akan di sampaikan.
d. Pemberian Acuan : biasanya berkaitan
dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi
pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
e. Pembagian kelompok belajar dan
penjelasan mekanisme pelak-sana¬an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana
langkah-langkah pembelajaran).
2.
Langkah – langkah pembelajaran Inti
Kegiatan inti merupakan proses
pemberian pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai.
Kegitan inti ini harus dirinci sedemikian rupa agar siswa benar-benar memahami
kompetensi dasar yang hendak dicapai. Perincian tersebut termuat dalam
pembagian kegiatan inti ini menjadi tiga tahap yaitu ekplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
Langkah pembelajaran Inti ini berisi
langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu
sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut
disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku
sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan
inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS).
3.
Langkah – langkah Pembelajaran Akhir ( penutup )
Penutup merupakan kegiatan akhir
pembelajaran. menutup pelajaran tidak hanya sekadar mengkhiri pelajaran dengan
salam, tetapi di sini adalah penekanan/penguatan terhadap apa yang telah
diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran. guru memberikan simpulan
terhadap apa yang telah dipelajari. Dalam kegiatan penutup juga dilakukan
penilaian dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Langkah-langkah pembelajaran
dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan
karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks
sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
DAFTAR PUSTAKA
Abduh
Madjid. 2006. Perencanaan Pembelajaran.
Bandung. Remaja Rosda Karya.
JE.
Kemp. 1985. Proses Perancangan Pengajaran. ITB Bandung.
Nana
Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suharsismi Arikanto. 1997. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.